cheap virtual office jakarta - Setelah puluhan tahun dibangun proyek Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, akhirnya dapat diselesaikan. Waduk paling besar kedua setelah Waduk Jatiluhur, Purwakarta, ini selanjutnya akan diisi air yg diperkirakan membutuhkan waktu 219 hari atau tujuh bulan. Pengisian air waduk akan dimulai setelah lebaran atau sekitar bulan Agustus 2015.
Menurut Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Mudjiadi, Waduk Jatigede ini memiliki banyak fungsi. “Waduk ini utk mengairi persawahan seluas 90 ribu ha yang meliputi persawahan di daerah Sumedang, Majalengka, sampai ke Cirebon. Daya tampung airnya mencapai 980 juta m3 bisa digunakan untuk PLTA dgn kapasitas sampai 110 megawatt (MW). Fungsi lainnya untuk pengendalian banjir dan utk pariwisata,” ujarnya di Sumedang akhir pekan lalu.
Waduk Jatigede memiliki sejarah cukup panjang sebelum berhasil dibangun saat ini service office jakarta murah. Digagas sejak tahun 1963, proses pembebasan lahan untuk proyek waduk ini baru dimulai tahun 1982. Desain pembangunan waduk dilakukan tahun 1988 serta konstruksinya dimulai 20 tahun kemudian (2008).
Proses pembabasan lahannya juga banyak kendala. Kompensasi kepada masyarakat pemilik lahan telah dilakukan sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada 11.469 kepala keluarga dengan anggaran Rp700 miliar.
Menurut Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Mudjiadi, Waduk Jatigede ini memiliki banyak fungsi. “Waduk ini utk mengairi persawahan seluas 90 ribu ha yang meliputi persawahan di daerah Sumedang, Majalengka, sampai ke Cirebon. Daya tampung airnya mencapai 980 juta m3 bisa digunakan untuk PLTA dgn kapasitas sampai 110 megawatt (MW). Fungsi lainnya untuk pengendalian banjir dan utk pariwisata,” ujarnya di Sumedang akhir pekan lalu.
Waduk Jatigede memiliki sejarah cukup panjang sebelum berhasil dibangun saat ini service office jakarta murah. Digagas sejak tahun 1963, proses pembebasan lahan untuk proyek waduk ini baru dimulai tahun 1982. Desain pembangunan waduk dilakukan tahun 1988 serta konstruksinya dimulai 20 tahun kemudian (2008).
Proses pembabasan lahannya juga banyak kendala. Kompensasi kepada masyarakat pemilik lahan telah dilakukan sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada 11.469 kepala keluarga dengan anggaran Rp700 miliar.