Rencana pemerintah membangun satu juta rumah di tahun 2015 untuk warga berpenghasilan rendah (MBR) perlu didukung seluruh stake holder. Namun, karna program seperti ini kerap salah sasaran atau dibeli oleh orang yang gak berhak sebaiknya pembangunannya didekatkan ke kelompok sasaran, yaitu di kawasan service office di jakarta dan wilayah sekitarnya.
Untuk itu, menurut pengamat ekonomi Aviliani, pemerintah perlu menggandeng serta bekerja sama dgn pengelola kawasan industri serta perusahaan industri. Mereka diminta membangun hunian, baik rumah atau rusun, untuk pekerja industri atau kalangan MBR dengan imbalan insentif yg menarik atau besar. “Jadi pemerintah kasih insentif sebesar-besarnya utk pembangunan hunian di daerah industry,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (2/2).
virtual office murah di jakarta selatan - Dengan menggandeng para stake holder itu pemerintah selanjutnya berkonsentrasi pada pengembangan kota baru di beragam kawasan. Dengan pengembangan kota-kota mandiri pertumbuhan ekonomi menjadi lebih merata serta tdk terpusat di kawasan-kawasan perkotaan seperti yg terjadi di kawasan Jabodetabek.
Aviliani menyebutkan, total orang kaya di Indonesia mencapaai 50 juta orang. Mereka membeli properti di mana-mana untuk investasi. Sementara total orang miskin dua kali lipatnya. Mereka itu tidak punya daya beli atau daya belinya sangat lemah. “Orang miskin kita ada 99 juta orang, bagaimana pemerintah mengatur perumahan untuk kalangan ini yg daya belinya nggak ada,” katanya.
Untuk itu, menurut pengamat ekonomi Aviliani, pemerintah perlu menggandeng serta bekerja sama dgn pengelola kawasan industri serta perusahaan industri. Mereka diminta membangun hunian, baik rumah atau rusun, untuk pekerja industri atau kalangan MBR dengan imbalan insentif yg menarik atau besar. “Jadi pemerintah kasih insentif sebesar-besarnya utk pembangunan hunian di daerah industry,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (2/2).
virtual office murah di jakarta selatan - Dengan menggandeng para stake holder itu pemerintah selanjutnya berkonsentrasi pada pengembangan kota baru di beragam kawasan. Dengan pengembangan kota-kota mandiri pertumbuhan ekonomi menjadi lebih merata serta tdk terpusat di kawasan-kawasan perkotaan seperti yg terjadi di kawasan Jabodetabek.
Aviliani menyebutkan, total orang kaya di Indonesia mencapaai 50 juta orang. Mereka membeli properti di mana-mana untuk investasi. Sementara total orang miskin dua kali lipatnya. Mereka itu tidak punya daya beli atau daya belinya sangat lemah. “Orang miskin kita ada 99 juta orang, bagaimana pemerintah mengatur perumahan untuk kalangan ini yg daya belinya nggak ada,” katanya.