jasa virtual office di jakarta - Sejak diakui pada Oktober 2009 lalu sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO, penggunaan kain batik di dlm berbusana, kini kian menjadi sebuah gaya hidup serta tren fashion tersendiri.
Sejalan dgn tren tersebut, saat ini banyak bermunculan galeri atau butik yang menawarkan berbagai konsep sebagai daya tariknya. Salah satunya adalah galeri batik serta aksesoris kerajinan bernama Hunian Cikini.
harga sewa meeting room jakarta - Sang pemliknya, Lily Kasoem, mengembangkan galeri butiknya itu dgn memakai konsep kepedulian sosial dibawah naungan Yayasan Titian Foundation. Ia menampung hasil karya perajin-perajin kain batik yg berasal dari seluruh daerah di Indonesia, khususnya wilayah Bayat, Jawa Tengah.
“Saya melihat potensi warga di Bayat dalam bidang kesenian sangat besar, terutama seni gerabah & batik. Oleh karena itu, melalui yayasan, kami menampilkan hasil karya para perajin di sana.
Kemudian hasil keuntungan dari penjualan itu, sepenuhnya disumbangkan ke yayasan & kami salurkan ke para perajin kembali,” ungkap Lily.
Di galeri yg dahulu hunian tinggal Lily Kasoem ini menjual beragam macam produk fashion berbahan dasar kain batik, seperti pakaian, tas wanita, aksesoris. Ngga itu saja, galeri Hunian Cikini juga menyediakan produk kerajinan lainnya, seperti aksesoris rumahan berbahan dasar keramik dan lukisan.
Banyak kalangan mengunjungi galeri Hunian Cikini. Mulai dari para sosialita, istri-istri ekspatriat sampai sebuah komunitas budaya bernama Heritage Society yang selalu rajin berkunjung ke tempat ini.
Biasanya, selain melihat serta membeli barang-barang kerajinan, pengunjung jg menikmati makanan di Cafe Hunian Cikini. Menu ditawarkan merupakan makanan dan minuman asli Indonesia maupun kuliner ala Eropa.
Selain menjual batik serta kerajinan khas Indonesia, sisi lain galeri ini menjadi ‘rumah’ bagi para perajin dari usaha kecil menengah di daerah dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki & melestarikan warisan budaya negeri ini lewat sebuah gerakan kewirausahaan sosial. Sangat menarik!
Sejalan dgn tren tersebut, saat ini banyak bermunculan galeri atau butik yang menawarkan berbagai konsep sebagai daya tariknya. Salah satunya adalah galeri batik serta aksesoris kerajinan bernama Hunian Cikini.
harga sewa meeting room jakarta - Sang pemliknya, Lily Kasoem, mengembangkan galeri butiknya itu dgn memakai konsep kepedulian sosial dibawah naungan Yayasan Titian Foundation. Ia menampung hasil karya perajin-perajin kain batik yg berasal dari seluruh daerah di Indonesia, khususnya wilayah Bayat, Jawa Tengah.
“Saya melihat potensi warga di Bayat dalam bidang kesenian sangat besar, terutama seni gerabah & batik. Oleh karena itu, melalui yayasan, kami menampilkan hasil karya para perajin di sana.
Kemudian hasil keuntungan dari penjualan itu, sepenuhnya disumbangkan ke yayasan & kami salurkan ke para perajin kembali,” ungkap Lily.
Di galeri yg dahulu hunian tinggal Lily Kasoem ini menjual beragam macam produk fashion berbahan dasar kain batik, seperti pakaian, tas wanita, aksesoris. Ngga itu saja, galeri Hunian Cikini juga menyediakan produk kerajinan lainnya, seperti aksesoris rumahan berbahan dasar keramik dan lukisan.
Banyak kalangan mengunjungi galeri Hunian Cikini. Mulai dari para sosialita, istri-istri ekspatriat sampai sebuah komunitas budaya bernama Heritage Society yang selalu rajin berkunjung ke tempat ini.
Biasanya, selain melihat serta membeli barang-barang kerajinan, pengunjung jg menikmati makanan di Cafe Hunian Cikini. Menu ditawarkan merupakan makanan dan minuman asli Indonesia maupun kuliner ala Eropa.
Selain menjual batik serta kerajinan khas Indonesia, sisi lain galeri ini menjadi ‘rumah’ bagi para perajin dari usaha kecil menengah di daerah dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki & melestarikan warisan budaya negeri ini lewat sebuah gerakan kewirausahaan sosial. Sangat menarik!