service office sudirman jakarta - Seiring makin maraknya pembangunan apartemen persaingan memperebutkan konsumen juga makin sengit. Untuk memenangi persaingan pengembang bukan hanya membidik lokasi-lokasi strategis untuk pengembangan apartemennya melainkan jg mempertajam sasaran pasarnya (segmentasi).
Salah satu contohnya pengembangan apartemen di dekat kampus ternama. Dengan biaya relative terjangkau, Rp200-400 jutaan / unit, pengembang membidik org tua mahasiswa & Grogol, Jakarta Barat, misalnya, PT Podomoro Land Tbk mengembangkan apartemen semacam ini. Hasilnya cespleng, apartemen yang dikelilingi beberapa perguruan tinggi favorit seperti Trisakti serta Tarumanegara tersebut habis dlm sekejap.
Tren ini juga berkembang di Serpong serta Karawaci, Tangerang, Banten. Di beberapa perumahan skala kota yang ada kampus perguruan tingginya seperti Alam Sutera, Summarecon Serpong, BSD City, Lippo Karawaci, banyak ditawarkan apartemen dengan harga cukup terjangkau. Selain dibangun oleh pengembang perumahan ada juga yang dikembangkan pengembang lain. Lokasi pengembangannya kini meluas di luar beberapa perumahan itu, antara lain di Kelapa Dua yang lokasinya diapit Lippo Karawaci dan Gading Serpong,
virtual offices in jakarta - Di Gading Serpong setidaknya ada tujuh apartemen telah & sedang dibangun. Sebutlah Scientia Residence, Atria, Majestic, Medina, K2 Park, serta Grand Eschol. Minat konsumen terhadap beberapa apartemen tersebut cukup bagus. Scientia Residence telah lama habis, sementara K2 Park (3 tower/1500 unit) yg dilansir tiga bulan lalu telah memasarkan tower kedua. Konsumen umumnya investor yg yg akn menyewakan apartemennya kepada mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang kampusnya di Gading Serpong atau dijual lagi setelah harganya naik.
Sewa apartemen tipe studio (fully furnished) di Gading Serpong rata-rata Rp2,5 juta/bulan. Apartemen Urbana di Karawaci yang menyasar mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) di Lippo Karawaci sewanya kurang lebih sama.
Namun kondisi pasar sewa apartemen di kawasan ini blm tentu sesuai dengan harapan. Pasalnya, di kawasan cukup banyak rumah tapak (landed house) milik para investor yang disewakan. Selain tersebut biaya sewanya lebih kompetitif. Isnaya, mahasiswa UMN, mengaku memilih mengontrak hunian di salah satu klaster Summarecon Serpong karna lebih murah. Ia menyewa hunian tiga kamar seharga Rp25 juta 12 bulan bersama dua rekannya. “Jatuhnya lebih murah, masing-masing kurang dari Rp9 juta. Kalau di apartemen uang itu hanya cukup untuk menyewa tiga bulan lebih sedikit,” katanya.
Kecenderungan ini dibenarkan Julyandi, agen properti dari kantor broker Megatop Property Serpong. “Banyak org tua mencari hunian kontrakan lantaran jatuhnya lebih murah, bayarnya rame-rame beberapa anak,” ujarnya.
Salah satunya Nana, org tua mahasiswa yang anaknya kuliah di Swiss German University (SGU) di BSD City. Ia mengontrak rumah satu lantai dgn empat kamar dengan tarif Rp20 juta per tahun. Rumah itu ditempati berlima sehingga masing-masing membayar Rp5 juta. “Tahun kedua ane kontrak di klaster Foresta, rumahnya dua lantai lima kamar seharga Rp30 juta/tahun. Lumayan sawerannya hanya Rp6 juta,” katanya.
Di BSD City saat ini baru ada dua apartemen yang selesai dibangun, yakni Kubika Homy & Sky View. Masih ada beberapa lagi yang sedang dibangun, salah satunya Casa de Parco yg dikembangkan BSD City.
Salah satu contohnya pengembangan apartemen di dekat kampus ternama. Dengan biaya relative terjangkau, Rp200-400 jutaan / unit, pengembang membidik org tua mahasiswa & Grogol, Jakarta Barat, misalnya, PT Podomoro Land Tbk mengembangkan apartemen semacam ini. Hasilnya cespleng, apartemen yang dikelilingi beberapa perguruan tinggi favorit seperti Trisakti serta Tarumanegara tersebut habis dlm sekejap.
Tren ini juga berkembang di Serpong serta Karawaci, Tangerang, Banten. Di beberapa perumahan skala kota yang ada kampus perguruan tingginya seperti Alam Sutera, Summarecon Serpong, BSD City, Lippo Karawaci, banyak ditawarkan apartemen dengan harga cukup terjangkau. Selain dibangun oleh pengembang perumahan ada juga yang dikembangkan pengembang lain. Lokasi pengembangannya kini meluas di luar beberapa perumahan itu, antara lain di Kelapa Dua yang lokasinya diapit Lippo Karawaci dan Gading Serpong,
virtual offices in jakarta - Di Gading Serpong setidaknya ada tujuh apartemen telah & sedang dibangun. Sebutlah Scientia Residence, Atria, Majestic, Medina, K2 Park, serta Grand Eschol. Minat konsumen terhadap beberapa apartemen tersebut cukup bagus. Scientia Residence telah lama habis, sementara K2 Park (3 tower/1500 unit) yg dilansir tiga bulan lalu telah memasarkan tower kedua. Konsumen umumnya investor yg yg akn menyewakan apartemennya kepada mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang kampusnya di Gading Serpong atau dijual lagi setelah harganya naik.
Sewa apartemen tipe studio (fully furnished) di Gading Serpong rata-rata Rp2,5 juta/bulan. Apartemen Urbana di Karawaci yang menyasar mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) di Lippo Karawaci sewanya kurang lebih sama.
Namun kondisi pasar sewa apartemen di kawasan ini blm tentu sesuai dengan harapan. Pasalnya, di kawasan cukup banyak rumah tapak (landed house) milik para investor yang disewakan. Selain tersebut biaya sewanya lebih kompetitif. Isnaya, mahasiswa UMN, mengaku memilih mengontrak hunian di salah satu klaster Summarecon Serpong karna lebih murah. Ia menyewa hunian tiga kamar seharga Rp25 juta 12 bulan bersama dua rekannya. “Jatuhnya lebih murah, masing-masing kurang dari Rp9 juta. Kalau di apartemen uang itu hanya cukup untuk menyewa tiga bulan lebih sedikit,” katanya.
Kecenderungan ini dibenarkan Julyandi, agen properti dari kantor broker Megatop Property Serpong. “Banyak org tua mencari hunian kontrakan lantaran jatuhnya lebih murah, bayarnya rame-rame beberapa anak,” ujarnya.
Salah satunya Nana, org tua mahasiswa yang anaknya kuliah di Swiss German University (SGU) di BSD City. Ia mengontrak rumah satu lantai dgn empat kamar dengan tarif Rp20 juta per tahun. Rumah itu ditempati berlima sehingga masing-masing membayar Rp5 juta. “Tahun kedua ane kontrak di klaster Foresta, rumahnya dua lantai lima kamar seharga Rp30 juta/tahun. Lumayan sawerannya hanya Rp6 juta,” katanya.
Di BSD City saat ini baru ada dua apartemen yang selesai dibangun, yakni Kubika Homy & Sky View. Masih ada beberapa lagi yang sedang dibangun, salah satunya Casa de Parco yg dikembangkan BSD City.